Calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan, menanggapi Presiden Joko Widodo yang terang-terangan mengaku melakukan cawe-cawe demi urusan negara. Anies mengaku mendengar kekhawatiran mengenai kecurangan dan kriminalisasi karena cawe yang disebutnya ketidakberpihakan presiden.
“Pemilihan Umum mulai dari calon legislatif serta calon presiden mengalami hal tidak adil maka khawatir ada potensi kecurangan. Semua itu muncul karena adanya informasi bahwa mereka tidak netral dan mereka merupakan anak muda ,” ujarnya
Ia berharap, kekhawatiran soal isu tersandung dan kriminalisasi yang selama ini didengarnya tidak benar. Anies juga berharap Pemilu 2024 berjalan seperti biasanya. Menurut Anies, setiap partai mempunyai hak yang sama untuk mencalonkan capres dan cawapres. Ia juga menyampaikan bahwa setiap caleg berhak berkampanye dengan kesempatan yang sama.
“Begitu juga calon presiden, mempunyai hak yang sama. Penyelenggara juga melakukan ini dengan cara yang adil, baik dan netral. Kami berharap kekhawatiran tersebut tidak benar dan malah yang terjadi adalah baik sesuai dengan prinsip demokrasi yang jujur, adil, ” dia berkata.
Ia juga mengajak semua masyarakat untuk bersama menyambut pesta demokrasi untuk menjamin masa depan bangsa yang lebih baik. “Kita harus tetap kompak serta fokus pada agenda awal tentang memberantas kemiskinan, keadilan, ketimpangan, memastikan adanya pemerataan kesempatan, dan menyiapkan lapangan kerja pada semua tempat,” katanya.
Anies menyebut, pihaknya akan fokus pada tema-tema tersebut dalam menyambut pilkada maka kontes lima tahunan ini menjadi ajang beradu gagasan, rekam jejak, dan program.
“Sesudah menetapkan harapan, maka diharapkan bisa terus menjaga kekompakan untuk perjalanan ke depan. Kami meminta seluruh kader dan relawan partai untuk terus bekerja meningkatkan semangat, percaya bahwa ikhtiar akan membuka jalan menuju kesuksesan. Optimisme, semangat dan soliditas tetap terjaga,” katanya.
“Tema-tema itu terus kami fokuskan dan kami yakin pemilu besok, pilpres besok menjadi ajang adu gagasan, rekam jejak, dan program,” ujar mantan Gubernur DKI Jakarta itu.